A. Pengembangan
kreativitas Melalui Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi adalah penjelajahan
lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber
alam terdapat ditempat itu. Eksplorasi dapat pula dikatakan sebagai kegiatan
untuk memperoleh pengalaman baru dan situasi yang baru (KBBI; 254). Eksplorasi
merupakan jenis kegiatan permainan yang dilakukan dengan cara menjelajahi atau
mengunjungi suatu tempat untuk mempelajari hal tertentu sambil mencari
kesenangan atau sebagai hiburan dan permainan. Tujuan kegiatan eksplorasi dalam
taman kanak-kanak adalah belajar mengelaborasi dan menggunakan kemampuan
analisis sederhana dalam mengenal suatu objek. Anak dilatih untuk mengamati
benda dengan seksama, memerhatikan setiap bagiannya ang unik, serta mengenal
cara hidup atau cara kerja objek tersebut.
Kegiatan eksplorasi akan memberikan
kesempatan pada anak, untuk memahami dan memanfaatkan olah jelajahnya berupa:
1. Wawasan
informasi yang lebih luas dan lebih nyata.
2. Menumbuhkan
rasa keingintahuan anak tentang sesuatu telah ataupun baru diketahuinya.
3. Memperjelas
konsep dan keterampilan yang telah dimilikinya.
4. Memperoleh
pemahaman penuh tentang kehidupan manusia dengan berbagai situasi dan kondisi
yang ada.
5. Memperoleh
pengetahuan tentang bagaimana memahami lingkungan berbagai situasi dan kondisi
yang ada.
Moeslichatoen
(1995) menyatakan bahwa semakin banyak perbendaharaan pengetahuan anak tentang
dunia nyata semakin cepat perkembangan kognisi mereka terutama dalam kemampuan
berfikir konvergen, divergen, dan kemampuan membuat penilaian.
Salah
satu upaya untuk menstimulus kreativitas anak usia dini adalah dengan
memperkenalkan dan mengakrabkan mereka pada alam sekitar. Dengan Belajar Pada
Alam Sekitar atau BALS (Rachmawati, 2001), anak dapat menganal berbagai makhluk,
warnam bentuk, bau, rasa, bunyi dan ukuran melalui alam. Anak juga dapat meniru
dan membuat duplikasi alam sesuai imajinasi dan kemampuannya. Kemajuan
teknologi diilhami oleh alam. Sebagai contoh desain pesawat helikopter diilhami
oleh keberadaan seekor capung, seekor burung mengilhami Wrigh bersaudara untuk
membuat pesawat terbang, hingga teori fisika terbaru pun seperti Worm hole
diilhami oleh seekor cacing yang ,elubangi satu sisi pohon dan keluar dari sisi
yang lain.
Mediated Learning eksperience adalah
proses pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media
pembelajaran. Manfaat lain bagi anak
adalah anak mendapat pengalaman dan pembiasaan belajar yang bermakna secara
mandiri, mudah, dan menarik. Dengan
kegiatan ini diharapkan anak dapat memunculkan kesadaran pada diri bahwa
belajar tidak hanya terjadi dikelas namun seluruh dunia dan kehidupan merupakan
media baginya unuk belajar.
Outbond
training merupakan metode yang cukup efektif untuk melatih kepemimpinan,
kepercayaan, kerja sama, kemandirian dan perkembangan lainnya pada anak.
Menurut Ancok (2002) Outbound Management Training merupakan program pelatihan
managemen dialam terbuka yang berdasarkan pada prinsip “Experientil Learning”
(Belajar melalui pengalaman langsung) yang disajikan dalam bentuk simulasi,
iskusi, dan petualangan sebagai media penyampaian materi. Dilihat dari segi
kegiatan Outbound training dapat dilakukan dengan berbagai cara di samping
permainan, dapat juga melalui petualangan (adventure) dan kegiatan penuh tantangan
jenis Outboand dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Permainan
b. Petualangan
c. Mencari
jejak
d. Tantangan
Menurut
Prihandono (1998), program Outbound pertama dikenalkan di indonesia adalah pada
tahun 1990-an. Biasanya selama mengikuti kegiatan ini peserta di hadapkan pada
bermacam stimulasim rintangan dan tantangan baik alami maupun buatan disamping
menunut kesiapan fisik dan mental juga akan memacu setiap peserta untuk selalu
bersikap adaptif dan interaktif terhadap sesama peserta lain.
Dengan outbound, anak yang tadinya penakut
dalam menghadapi suatu rintangan atau kendala, menjadi berani bahka hilang rasa
takutnya setelah ikut outbound, misalnya dalam suatu kegiatan :Menjebat tali”
di mana dalam ketinggian tertentu anak berjalan di atas tali sangat mungkin
anak merasa takut, namun setelah diberi contoh kemudian dimotivasi dan diberi
semangat timbul keberanian dan rasa percaya diri anak, bahkan mereka merasa
takjub.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar