Rabu, 01 Juni 2016

PEMGEMBANGAN KREATIFITAS AUD MELALUI EKSPLORASI

A.    Pengembangan kreativitas Melalui Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber alam terdapat ditempat itu. Eksplorasi dapat pula dikatakan sebagai kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dan situasi yang baru (KBBI; 254). Eksplorasi merupakan jenis kegiatan permainan yang dilakukan dengan cara menjelajahi atau mengunjungi suatu tempat untuk mempelajari hal tertentu sambil mencari kesenangan atau sebagai hiburan dan permainan. Tujuan kegiatan eksplorasi dalam taman kanak-kanak adalah belajar mengelaborasi dan menggunakan kemampuan analisis sederhana dalam mengenal suatu objek. Anak dilatih untuk mengamati benda dengan seksama, memerhatikan setiap bagiannya ang unik, serta mengenal cara hidup atau cara kerja objek tersebut.
Kegiatan eksplorasi akan memberikan kesempatan pada anak, untuk memahami dan memanfaatkan olah jelajahnya berupa:
1.      Wawasan informasi yang lebih luas dan lebih nyata.
2.      Menumbuhkan rasa keingintahuan anak tentang sesuatu telah ataupun baru diketahuinya.
3.      Memperjelas konsep dan keterampilan yang telah dimilikinya.
4.      Memperoleh pemahaman penuh tentang kehidupan manusia dengan berbagai situasi dan kondisi yang ada.
5.      Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana memahami lingkungan berbagai situasi dan kondisi yang ada.
Moeslichatoen (1995) menyatakan bahwa semakin banyak perbendaharaan pengetahuan anak tentang dunia nyata semakin cepat perkembangan kognisi mereka terutama dalam kemampuan berfikir konvergen, divergen, dan kemampuan membuat penilaian.
Salah satu upaya untuk menstimulus kreativitas anak usia dini adalah dengan memperkenalkan dan mengakrabkan mereka pada alam sekitar. Dengan Belajar Pada Alam Sekitar atau BALS (Rachmawati, 2001), anak dapat menganal berbagai makhluk, warnam bentuk, bau, rasa, bunyi dan ukuran melalui alam. Anak juga dapat meniru dan membuat duplikasi alam sesuai imajinasi dan kemampuannya. Kemajuan teknologi diilhami oleh alam. Sebagai contoh desain pesawat helikopter diilhami oleh keberadaan seekor capung, seekor burung mengilhami Wrigh bersaudara untuk membuat pesawat terbang, hingga teori fisika terbaru pun seperti Worm hole diilhami oleh seekor cacing yang ,elubangi satu sisi pohon dan keluar dari sisi yang lain.
            Mediated Learning eksperience adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran.   Manfaat lain bagi anak adalah anak mendapat pengalaman dan pembiasaan belajar yang bermakna secara mandiri, mudah, dan menarik.  Dengan kegiatan ini diharapkan anak dapat memunculkan kesadaran pada diri bahwa belajar tidak hanya terjadi dikelas namun seluruh dunia dan kehidupan merupakan media baginya unuk belajar.
Outbond training merupakan metode yang cukup efektif untuk melatih kepemimpinan, kepercayaan, kerja sama, kemandirian dan perkembangan lainnya pada anak. Menurut Ancok (2002) Outbound Management Training merupakan program pelatihan managemen dialam terbuka yang berdasarkan pada prinsip “Experientil Learning” (Belajar melalui pengalaman langsung) yang disajikan dalam bentuk simulasi, iskusi, dan petualangan sebagai media penyampaian materi. Dilihat dari segi kegiatan Outbound training dapat dilakukan dengan berbagai cara di samping permainan, dapat juga melalui petualangan (adventure) dan kegiatan penuh tantangan jenis Outboand dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.       Permainan
b.      Petualangan
c.       Mencari jejak
d.      Tantangan
Menurut Prihandono (1998), program Outbound pertama dikenalkan di indonesia adalah pada tahun 1990-an. Biasanya selama mengikuti kegiatan ini peserta di hadapkan pada bermacam stimulasim rintangan dan tantangan baik alami maupun buatan disamping menunut kesiapan fisik dan mental juga akan memacu setiap peserta untuk selalu bersikap adaptif dan interaktif terhadap sesama peserta lain.

      Dengan outbound, anak yang tadinya penakut dalam menghadapi suatu rintangan atau kendala, menjadi berani bahka hilang rasa takutnya setelah ikut outbound, misalnya dalam suatu kegiatan :Menjebat tali” di mana dalam ketinggian tertentu anak berjalan di atas tali sangat mungkin anak merasa takut, namun setelah diberi contoh kemudian dimotivasi dan diberi semangat timbul keberanian dan rasa percaya diri anak, bahkan mereka merasa takjub. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar